Gara-Gara
Facebook
Siang itu, Rosa sedang berselancar di dunia maya. Ketika
login ke facebook, banyak yang mengirimi pesan dinding dari teman-teman cewek
Ahmad. Lama kelamaan, Rosa jenuh dengan cewek-cewek itu yang terkesan iri
melihat status hubungan Rosa dan Ahmad.
“Yaampun bocah pada demen amat sih nyampah di facebook.
Tapi seru juga yah liat cewek-cewek itu iri sama gue kalo aja mereka tau gue
sama Ahmad cuma sepupu hahaha.” Katanya sambil menyeruput segelas kopi. “Status
hubungannya gue apus aja deh. Hubungan kekerabatan juga apusin aja, daripada
nyampah.”
Rosa menghapus hubungan kekerabatannya dengan semua
teman dekatnya bahkan dengan sepupu-sepupunya, Dini Ayu pun ikut dihapus. Yang tersisa
tinggal kedua kakaknya Rosa, Tyas dan Sarah.
Dua hari kemudian, Dini mengirim sms ke Rosa “Kak,
kenapa hubungan kekerabatan gue sama lo di apus? Udah gak mau temenan sama gue?
Oke bye!”
Dini yang masih labil tidak tahu apa-apa maksud Rosa. Dini
pun tidak mau mendengar penjelasan Rosa. Saat itu juga, Dini memblokir
facebook. Rosa tidak bisa berbuat apa-apa. Sejak hari itu hubungan persahabatan
mereka meregang. Rosa kehilangan kontak karena Dini mengganti nomer handphone
nya. Rosa mencoba datang kerumahnya tetapi Dini selalu tidak ada dirumah.
“Kamu kemana aja Rosa? Udah lama gak main?” tanya
Tante Wati menyambut kedatangan Rosa.
“Lagi sibuk belajar Tante. Rosa kan udah kelas 3. Sibuk
bimbel juga Tante.” Jawabnya berbohong.
“Oh iya Tante lupa.”
“Dini nya ada Tante?”
“Dia lagi ke sekolah tuh ada pensi katanya. Dari pagi
belom pulang juga dia.”
“Yaudah, Tante tolong sampein aja yah tadi Rosa
dateng. Rosa pulang dulu yah Tante. Assalamualaikum..”
“Waalaikumsalam..”
Hampir setahun Rosa dan Dini bermusuhan. Sebenarnya,
Rosa tidak menganggap itu sebuah permusuhan tetapi mau gimana lagi? Sekuat tenaga
dia sudah mencoba untuk meminta maaf dan menjelaskan semuanya, Dini tidak mau
mendengar.
“Gue tau kok Dini emang masih labil, tapi ini masalah
sepele, masa cuma gara-gara gue apus dia dari hubungan kekerabatan di facebook,
dia jadi marah sih Mbak? Heran deh.” gumamnya mengungkapkan isi hatinya kepada
Tyas.
“Maklumin aja lah, Sa! Sahabat sejati cara
mendapatkannya gak selalu mulus kan?”
“Iya tau, Mbak. Gak lucu aja gue ketemu sama dia sampe
bisa sahabatan sejauh ini gara-gara fecebook. Terus sekarang musuhan juga
karena facebook.”
“Ribet banget sih. Intinya sih kalian berdua sama-sama
labil.” Kata Tyas seraya pergi meninggalkan Rosa.
“Kok lo jadi nyalahin gue juga sih? Seharusnya belain
nih adek lo.” Rosa kesal.
“Terserah…”
Setelah mencari kabar tentang Dini dan mengadd
facebook Dini, akhirnya Dini mengaccept facebook Rosa. Rosa langsung
mengirim pesan dinding ke Dini, “Hai, apa kabar?”
“Baik.”
“Masih marah, Din?”
“Siapa yang marah?”
“Gue minta maaf.”
“Iya.”
“Nomer lo ganti? Boleh minta dong yang baru?”
Dini mengirim nomer barunya. Dengan sigap Rosa meraih handphone
nya dan menelpon Dini.
“Halo Din?”
“Ini siapa?” tanya Dini judes.
“Rosa..”
“Oh. Ada apa?”
“Kangen. Masih marah?” Rosa merasa canggung.
“Siapa yang marah? Biasa aja sih.”
“Maaf deh. Baikan dong! Gue kangen lo, Din. Serius.”
“Siapa yang marah sih Kak? Udah deh jangan bikin
emosi.”
“Sebagai permohonan maaf, mau gak gue traktir baso
langganan kita? Sepuasnya deh pokoknya.”
“Baso doang? Gak pake minum?” tanya Dini pura-pura
judes.
“Ya pake dong Dini ku sayang.. pokoknya sampe kita
kekenyangan.”
“Yaudah.”
“ Gue tau lo nahan ketawa. Iya kan?” Rosa menggoda.
“Sok tau! Jadi traktir baso gak sih? Banyak ngomong
nih.”
“Hahaha iya iya. Jam 4 langsung ketemuan disana aja
yah.”
“Oke.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar