Masih di sini, diantara nyata dan ilusi
ditemani bayang-bayang dirimu yang menari dibenakku
bayang itu sepertinya betah dan sulit enyah
aku pun menikmatinya kala kau menyapaku dengan senyum
manismu
Kau tahu betapa besar pengaruhnya puisi-puisi
yang pernah kau kirim di dalam hidupku
tetapi nampaknya kau pura-pura tak mau tahu
Dadaku sesak menahan rindu yang menggebu. Pengap.
tak ada celah untukku bernapas tanpa memikirkanmu
sedetik pun
Kamu memang bukan kamu yang dulu
yang sempat memujiku dengan puisi dan membuatku
terbang
Aku pun lupa untuk mendarat karena aku takut
terperosok atau bahkan tersungkur ke tanah