Entah mengapa mentari pagi ini melengkungkan senyummu
Hujan yang turun pun sepertinya memaksaku untuk tetap
berpijak di sini
Aku raba sketsa mawar darimu sambil memandang potret
wajahmu
Pesona dirimu sulit untukku hapus dalam benakku
Seandainya sketsa ini bisa di tanam, mungkin ia telah
tumbuh subur
Dan harumnya bisa kucium setiap hari
Katanya kamu tak akan pergi dariku
Nyatanya kamu betah berlama-lama tanpa di sisiku
Katanya kamu cinta kepadaku
Nyatanya kamu lebih memilih cinta yang lain
Cinta yang kau tanam sulit untukku cabut
Karena akarnya dengan cepat merambat ke seluruh
tubuhku
Tetapi waktu berjalan begitu singkat
Secepat kepergianmu dari sisiku
Sampai-sampai aku lupa untuk berujar
Selamat jalan, semoga kita bisa bersua lagi di lain
waktu