Sabtu, 21 Desember 2013

Sajak untuk Mama

Ma, sungguh besar pengorbanan untuk anak-anakmu
Engkau pun ingin yang terbaik untuk anak-anakmu
Celotehanmu telah menjadi bumbu dalam hidup kami
Kami pun sudah mengerti maksud celotehanmu itu dan kami sudah cukup dewasa untuk menerimanya

Ma, hari-hatimu kau habiskan untuk mengurus rumah serta kami
Bahkan kepentingan dirimu pun tak kau pikirkan
Engkau selalu tersenyum ketika kami tiba di rumah
Menyambut di muka pintu sambil bertanya “Mengapa baru pulang? apakah hari ini jalanan macet? Apakah kamu sudah makan? “ tidak jarang kami tak menghiraukanmu dan lantas masuk ke kamar

Ma, maafkan jika sampai saat ini kami belum bisa menjadi yang kau harapkan
Ketika kami tak sengaja membentakmu, kami pun sadar apa yang kami lakukan itu salah

Ma, aku takut. Sangat takut kehilangan diri dan cinta kasihmu
Aku takut engkau pergi selamanya sebelum menyaksikan kesuksesan kami
Aku takut kau terlihat tua, beruban, keriput bahkan hanya berbaring lemah di atas tempat tidur

Ma, jikalau suatu hari aku pergi terlebih dahulu meninggalkanmu
Maafkanlah semua dosa-dosa yang pernah aku lakukan terhadapmu
Dan jika suatu hari kau menemukan tulisan ini, bacalah dan respilah
Simpanlah ditempat yang kau anggap aman
Bacalah jika suatu waktu kau rindu denganku
Aku yakin, engkau pasti kuat kehilangan diriku untuk selamanya
Tetapi tidak denganku
Aku pasti gila
Aku pasti merindukan celotehan, perhatian, pelukan dan belaian lembut darimu
Sewaktu aku tiba di rumah, engkau marah dan mengeluarkan semua isi lemariku dan melemparnya ke segala arah
Sungguh aku tak marah ataupun sakit hati
Sungguh tak ada perasaan itu di dalam hatiku
Aku hanya bisa menangis dan terdiam sambil memikirkan sesuatu yang aku pun tak tahu apa yang sedang kupikirkan saat itu

Senin, 25 November 2013

Ketika menulis sajak ini, air mataku tak hentinya mengalir dan membasahi pipiku.

Selamat Hari Ibu. Haha no Hi Omedetou Gozaimasu.
Okaasan, doumo arigatou gozaimasu. Aishiteiru :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar